Mengenang Tritura ke-58, Bomer Pasaribu, Akbar Tanjung dan Golkar

Mengenang Tritura ke-58, Bomer Pasaribu, Akbar Tanjung dan Golkar


Peringatan Tritura ke-58 yang jatuh tanggal 10 Januari, diperingati DPP Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan'66 pada 20 Januari 2024.
 
Dewan Pimpinan Pusat Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan’66 mengenang 10 Januari 1966 sebagai hari lahirnya Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) tepat hingga hari ini 58 tahun, di Taman Ismail Marzuki, Sabtu, 20 Januari 2024, yang disampaikan oleh Binsar Effendi Hutabarat, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan’66.

Ketua Dewan Pembina adalah Dr. Ir Akbar Tanjung,  Ketua Dewan Penasehat,  Prof. Bomer Pasaribu, Ketua Umum LA-ARH 66, Datuk Abdul Muis Bsc.

Tepat 58 tahun yang silam, mereka yang bergabung dari kesatuan-kesatuan aksi-aksi gerakan militan dan terdiri dari: KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Peladjar Indonesia), KAPI (Kesatuan Aksi Peladjar Indonesia), KASI (Kesatuan Aksi Sardjana Indonesia), KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia), KABI (Kesatuan Aksi Buruh Indonesia), menuntut:

1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI)

2. Retol Kabinet Dwikora (Bubarkan 100 Menteri)

3. Turunkan Harga


Dari ketiga tuntutan tersebut,  baru dua yang tercapai, sedangkan tuntutan ketiga (Turunkan Harga) belum tercapai hingga saat sekarang.

PKI
Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan pada tanggal 12 Maret 1966 dan Kabinet Dwikora diganti menjadi Kabinet Ampera. Bagi  seluruh kesatuan-kesatuan Aksi (Angkatan 66 Menjadi LASKAR AMPERA ARIEF RACHMAN HAKIM (DPP. LA. ARH) adalah meneruskan tuntutan  Turunkan Harga.

MAKLUMAT AMPERA

Kami Seluruh Jajaran Keluarga Besar Angkatan 66 yang bergabung dengan LASKAR AMPERA ARIEF RACHMAN HAKIM ANGKATAN 66 Menyampaikan Kepada :

Pemenang Calon Presiden Wakil Presiden Periode 2024-2029

1. Membantu kami memperjuangkan Nasib rakyat Indonesia khususnya Petani, Peternak dan Nelayan agar dihilangkan Pungli dan Pungutan Sewa lahan, Sewa alat-alat Pertanian, Subsidi Pupuk dan Benih Padi.

2. Memberikan fasilitas bebas angkutan hasil produksi ketahanan pangan secara gratis

3. Memberikan upah kerja berupa insentif dan bonus kepada Petani, Peternak dan Nelayan.

Jakarta, 20 Januari 202

Binsar Effendi Hutabarat

Sekretaris Jenderal

(Chris Manalu/Bevin Siahaan)
Apakah Soliditas dan Solidaritas Kader Partai Golkar Menurun? Itulah tulisan saya pada 27 Mei 2014.  

Saya menulis, sangat jelas apa yang dikatakan Jusuf Kalla, "Saya datang sebagai kader Golkar dan mantan Ketua Umum Golkar. Datang ke sini untuk minta restu kepada pendiri Golkar," kata Jusuf Kalla di kediaman Suhardiman Jl. Kramat Batu No.1 Cipete, Jakarta Selatan, Senin, 26 Mei 2014.

Suhardiman merupakan satu satunya pendiri Golkar yang masih hidup waktu itu. Di usia senjanya ia tetap mengikutin perkembangan politik di Tanah Air.

"Saya tetap mengikuti perkembangan politik dan tahu kalau Pak JK maju dalam Pilpres mendampingi Jokowi. Saya mendukung dan mendoakan Pak JK dan Jokowi agar terpilih dan membawa rakyat Indonesia jadi makmur dan sejahtera," kata Suhardiman.

"Dalam sejarahya, pemimpin kita itu ada yang keluar masuk penjara, yakni Soekarno. Kedua adalah yang punya wibawa, yakni Soeharto. Ketiga yang akan memimpin Indonesia diramalkan adalah Satrio Piningit. Saya melihat ada tokoh yang datang dari bawah dan itu Pak Jokowi. Jadi Satrio Piningit itu tidak lain Jokowi," kata Suhardiman.

Di kalimat terakhir Suhardiman ini saya mengomentari Wallahualam, tetapi sekarang benar Jokowi yang terpilih jadi Presiden hasil pemilihan Presiden,  Juli 2014. Yang jelas pertemuan Suhardiman dan Jusuf Kalla ingin meninggalkan pesan, hendaknya di antara kader Golkar, rasa soliditas dan solidaritas serta saling mendukung tetap dipertahankan kader-kader Golkar. Kalau tidak mereka yang melakukan siapa lagi? Ini yang saya puji dari Suhardiman, satu-satunya pendiri Golkar yang waktu itu masih hidup.





Postingan populer dari blog ini

Sepenggal Perjalanan Hidup

Ibnu Sutowo dan Pontjo Sutowo yang Saya Kenal