Mampukah Israel Membumihanguskan Seluruh Negara Arab ?

Mampukah Israel Membumihanguskan Seluruh Negara Arab ?  

Ada nada kesal, ketika kita mendengar pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant yang mengatakan pihaknya melaksanakan operasi militer di seluruh Timur Tengah untuk menuntut balasan dari pihak-pihak yang mengancam negara pendudukan tersebut.

Pernyataan ini sudah tentu menyinggung perasaan bangsa Arab di Timur Tengah,  karena Israel selalu mengabaikan Resolusi PBB agar terjadi gencatan senjata. Hal ini sudah tentu mengingatkan kita kepada sejarah berdirinya Negara Israel dan hingga hari ini menolak berdirinya Negara Palestina Merdeka.

Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan untuk membagi wilayah Mandat Britania atas Palestina. Tetapi hal ini ditentang keras oleh negara-negara Timur Tengah lainnya dan juga banyak negeri-negeri Muslim. Kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Sedangkan kota Yerusalem yang dianggap suci, tidak hanya oleh orang Yahudi tetapi juga orang Muslim dan Kristen, akan dijadikan kota internasional.

BACALAH BUKU TULISAN SAYA INI

Di dalam buku itu disebutkan, Israel diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948 dan sehari kemudian langsung diserbu oleh tentara dari Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, Irak dan negara Arab lainnya. Tetapi Israel bisa memenangkan peperangan ini dan malah merebut kurang lebih 70% dari luas total wilayah daerah mandat PBB Britania Raya, Palestina. Perang ini menyebabkan banyak kaum Palestina mengungsi dari daerah Israel. Tetapi di sisi lain tidak kurang pula kaum Yahudi yang diusir dari negara-negara Arab lainnya.

BERSAMA DONNY ALAMSYAH SHEYOPUTRA

Bacalah tulisan lengkapnya:

"Suatu kehormatan bisa bertemu dan berkenalan dengan pak Dasman Djamaluddin, seorang penulis terkenal dan mantan wartawan yang namanya sudah saya dengar sejak 1998 saat masih kuliah dulu.

Hari Kamis malam lalu beliau berkirim pesan lewat messanger yang ternyata baru terbaca tadi malam. 

Maka pagi hari ini kami janjian untuk bertemu dan makan siang bersama. Sengaja saya bawa 3 buku biografi yang ditulis beliau, dua di antaranya adalah Jend. Basoeki Rachmat dan lainnya adalah Letjen Rais Abin.

Obrolan makan siang kami berlangsung selama 2 jam dan kami membahas banyak hal termasuk Soedomo, M. Jusuf, B.M. Diah, Aidit, A. Yani dan masih banyak lagi.

Pak Dasman meraih gelar Sarjana Hukum dan Magister Sejarah semuanya dari Univ. Indonesia. Jadi banyak nyambunglah saat kami bertukar pikiran dengan seru."



Postingan populer dari blog ini

Sepenggal Perjalanan Hidup

Hari Ini 23 Juli 2024, 79 Tahun Ibu Sasmiyarsi Sasmoyo (Ibu Mimis Aristides Katoppo)

SENGKETA PWI, APA TIDAK MUNGKIN DISELESAIKAN KARENA ADA DUGAAN UNSUR "KORUPSI" ?