Perempuan dalam Sejarah


Perempuan dalam Sejarah

Adalah Dr. Didik Pradjoko, S.S., M.Hum., mengundang saya di acara:
"Seri Bincang Sejarah ke-19 pada Sabtu, 20 April 2024 via Zoom meeting dan YouTube Departemen Sejarah. 

Sudah tentu, saya sambut dengan gembira. Apalagi Dr. Didik tidak asing buat saya. Selain sebagai seorang dosen di Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), kami pernah satu meja ketika membahas bagaiamana cara menulis sebuah buku biografi, waktu itu, juga  diselenggarakan di Ilmu Sejarah FIB UI.  Lebih dari pada itu, saya salah seorang Alumnus S2 Ilmu Sejarah FIB UI.
Di dalam rangka memperingati Hari Kartini  21 April 2024, perempuan memang memiliki signifikansi peran yang tak terbantahkan dalam memajukan masyarakat. Penting untuk mengakui kontribusi mereka dalam berbagai bidang, mulai dari politik hingga bisnis, budaya, dan pendidikan. 

Perempuan telah lama berdaya, memimpin gerakan dan perjuangan. Melalui peran mereka sebagai pemimpin, inovator, dan agen perubahan, peran-peran mereka dikisahkan untuk mencapai inklusivitas dan menginspirasi generasi selanjutnya.

Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Abdurakhman, M.Hum. Ia adalah
Ketua Program Studi Ilmu Sejarah Depatemen Sejarah FIB UI.

Pembicara pertama adalah Prof. Dr. Siti Fatimah, M.Pd., M.Hum, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang.

Ia banyak berbicara tentang:  "Perempuan dan Kekuasaan di Masa Orde Baru." Waktu itu, militer yang berkuasa, tegasnya.
Peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru, yang sebagian besar pemerintahan dijalankan oleh militer, itu banyak saya ulas di buku yang saya tulis: "Jenderal TNI Anumerta Basoeki Rachmat dan Supersemar." Diterbitkan dua kali oleh Penernit Buku Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Pertama, tahun 1998. Kedua, tahun 2008. 

Pembicara kedua adalah Dr. Rostineu, S.S., M.A.  Dosen Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,  Universitas Indonesia. Ia banyak berbicara tentang perempuan di Semenanjung Korea (Utara dan Selatan).

Pembicara ketiga adalah Lenny Agustin Ernawati, M.Sn. Desainer yang juga 
Mahasiswa S3 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,  Universitas Indonesia.

Sebagai seorang Desainer, ia merintis karier sebagai perancang busana sejak 2001. Sebelumnya dia sempat kuliah di beberapa institusi, di antaranya Akademi Seni Rupa dan Desain Mode ISWI, Bunka School of Fashion, LaSalle College Jakarta, dan Institut Kesenian Jakarta.


Postingan populer dari blog ini

Sepenggal Perjalanan Hidup

Hari Ini 23 Juli 2024, 79 Tahun Ibu Sasmiyarsi Sasmoyo (Ibu Mimis Aristides Katoppo)

SENGKETA PWI, APA TIDAK MUNGKIN DISELESAIKAN KARENA ADA DUGAAN UNSUR "KORUPSI" ?